Tuesday, September 19, 2017

Saya Ingin Jadi PNS





Bulan september 2017 adalah bulan yang dinanti-nanti oleh para pencaker dan peminat Pegawai Negeri Sipil (PNS). Bulan inilah pemerintah resmi mengumumkan Seleksi Penerimaan PNS secara besar-besaran. Sekitar hampir 18 ribu orang dibutuhkan untuk mengisi 61 kementrian/lembaga. Seantero jagad warga Indonesia mulai sibuk mempersiapkan segala persyaratan dan memperlajari proses alurnya.

"Saya ingin jadi PNS", mindset ini sudah terbentuk di sebagian besar masyarakat Indonesia mungkin krna beberapa hal berikut :
  1. Hidup Terjamin, ada pensiunan, tunjangan anak, tunjangan hari tua bahkan sampai meninggal pun keluarga masih ditanggung*
  2. Jam kerja fleksibel, tidak ada lembur dan jam kerja dari jam 8 pagi sampai jam 4 sore bahkan di daerah banyak yang pulang nya jam 2/3 sore*
  3. Tekanan kerja sedikit, artinya tidak ada target yang membuat pegawai tertekan.
  4. Terhindar dari PHK, beda dengan perusahaan yang sewaktu-waktu bisa saja collaps.
  5. Kesempatan untuk mengembangkan diri besar (untuk melanjutkan sekolah s2 atau mengikuti kursus/pelatihan)
Beberapa hal diatas mungkin mewakili pikiran sebagian besar pelamar yang mendaftar CPNS tahun ini, CPNS seakan - akan menjadi ladang mencari nafkah yang sempurna. Padahal tanpa kita ketahui banyak hal juga yang harus menjadi pertimbangan
  1. Godaan untuk korupsi sangat besar,  melihat banyak nya kasus yang terungkap di dalam instansi pemerintahan, berarti kesempatan yang muncul memang banyak untuk melakukan hal tsb.
  2. Sistem yang ketat misalnya potong gaji untuk absen, ijin bahkan sakit sekalipun.
  3. Bisa jadi membosankan kalau monoton, Bisa jadi ribet kalau terlalu dinamis
  4. Tidak ada kata resign, karena ketika lo masuk PNS berarti lo akan mengabdi seumur hidup lo untuk negara.
Semua hal diatas itu cuma "in my opinion" menurut pandangan gue sebagai orang luar dan hasil riset kecil-kecilan dengan teman2 terdekat. Semua  hal diatas  juga tergantung syarat dan ketentuan, karena peraturan tiap instansi yang berbeda-beda.

Buat gue pribadi, menjadi PNS masuk dalam salah satu target dan cita-cita hidup gue. Alasan-alasan diatas menjadi faktor-faktor pendukung. sedikit banyak karena ada pengaruh dari nasehat dan keinginan orang tua, yang ingin sekali salah satu anaknya untuk menjadi abdi negara dan faktor cita-cita yang belum kesampaian trauma dimasa lalu menjadi faktor utamanya. Yang pasti niat untuk menjadi seorang abdi negara itu harus disertasi komitmen untuk dapat memeberikan kontribusi yang maksimal dan positif bagi kemajuan Negara.


yaudah segitu dulu aja ya, gak tau mau nulis apa lagi wkwkwk, jadi intinya siapapun yang sedang berjuang memperebutkan kursi PNS tahun ini (tentunya dengan cara yang halal ya !), semoga dilancarkan prosesnya dan diberikan hasil yang terbaik menurut-Nya.. Aamin ya Rab.


Jakarta
19 September 2017
Continue reading Saya Ingin Jadi PNS

Monday, September 11, 2017

Siapa Suruh Datang Jakarta ?


Jakarta, The city that never sleeps, begitu kebanyakan orang menyebutnya.

Saya sendiri masih belum menyangka kalo saya sudah memasuki tahun keempat tinggal di ibukota Indonesia ini. Kota yang dulunya  tidak pernah terlintas di benak saya untuk jadi tempat tinggal. Kota yang dulunya hanya bisa saya liat di stasiun Televisi dengan dengan segala kegemerlapan dan kemegahannya. 

Seketika terlintas di benak saya, ketika beberapa tahun lalu pertama kali menginjakkan kaki menjadi warga asli Jakarta untuk mengadu nasib selepas lulus kuliah, pertama kali naik angkutan umum Kopaja, pertama kali naik Commuter Line, pertama kali naik Busway, rasanya seperti menapaki kehidupan baru yang saya sendiri belum pernah membayangkannya. Kehidupan yang saya juga tidak pernah tahu, apa yang akan saya hadapi kedepannya.

Jakarta,  semua hal bisa ditemui dari segala bentuk kejahatan maupun segala bentuk kebaikan. Bagi saya yang hidup merantau tanpa adanya keluarga dekat, cukup berat untuk bisa survive dengan segala bentuk godaan negatif yang ada. Segala hal kenikmatan dunia bisa ditemui disini, apalagi tanpa ada orang yang mengekang (a.k.a orang tua),  you can do everything that you want.

Siapa suruh datang Jakarta?  Takdir. Mungkin itu adalah jawaban yang paling pas, karena memang saya sendiri tidak tahu jawabannya,  saya datang, tinggal dan mencari nafkah di Jakarta seakan-akan sudah digariskan dalam takdir. Takdir Allah lah yang bekerja disini, yang mengantarkan saya pada titik ini. Titik dimana saya telah merasakan pahit manisnya mencari nafkah di ibukota. titik dimana saya hampir menemukan jati diri saya, kenapa (hampir)? karena memang saya masih dalam proses pencarian, proses perbaikan menjadi seseorang yang mapan secara ilmu.

Bersykur yang tak terhingga, sampai dengan saat ini saya masih di dekatkan dengan orang-orang dan lingkungan yang selalu mengajak dalam kebaikan, selalu mengingatkan tentang kebesaranNya, selalu mengingatkan diri ini untuk selalu menjadi pribadi yang lebih baik. Semesta seakan-akan mendukung diri ini untuk selalu berjalan di jalan yang benar (walalupun terkadang sedikit
berbelok).

Jakarta, mungkin untuk saat ini menjadi tempat tinggal yang cukup aman dan tepat untuk mencari nafkah dan ilmu dan mungkin jodoh juga (haha). Who knows ? besok, bulan depan, tahun depan Allah masih menakdirkan saya untuk tetap tinggal di ibukota ini lagi atau tidak. Dimana pun nanti takdir membawa saya, semoga Allah selalu mengiringi langkah saya dalam kebaikan.




Jakarta, 12 September 2017
*pict from : jepretan sendiri waktu aksi 212 di jakarta, resolusi kecil krna diambil dr instagram krn file asli nya ntah kemana perginya*




Continue reading Siapa Suruh Datang Jakarta ?

Thursday, June 15, 2017

Lo Kerja Untuk Apa sih ?






Setelah lulus kuliah, ada banyak jalan hidup yang bisa kita pilih.  Ada yang milih untuk lanjutin study-nya di dalam ataupun luar negeri. Ada yang milih untuk jadi wirausaha. Ada yang milih untuk langsung berkeluarga and the most nih, banyak yang milih untuk Bekerja jadi PNS, BUMN maupun swasta.
Nah diantara pilihan diatas, yang gue underline and bold adalah Bekerja.

Sebenernya lo bekerja untuk apa sih ?
Pertanyaan diatas mungkin beberapa jawabannya adalah sebagai berikut :
“mau nyari duit buat menuhin kebutuhan sendiri, buat keluarga, buat orangtua, atau buat masa depan”
“biar gak malu jadi penggangguran, apalagi gue sarjana, gengsi dong”
“biar ada kesibukan aja”
“untuk mengaplikasikan ilmu yang udah gue dapet di kuliah”
“mengejar cita-cita gue berkarir di PT.ABC”
“biar bisa mandiri secara financial
Nah dari beberapa jawaban yang gue buat, lo milih jawaban yang mana ? apa lo punya jawaban sendiri  yang beda dari diatas ? Tell me please…

Terus kalo misalnya lo udah menuhin tujuan lo dalam hal bekerja itu, lo mau apa ? Udah puas ? pasti belom, karena pada dasarnya sifat manusia itu gak pernah puas. menurut gue jawaban-jawaban di atas terlalu klasik dan duniawi. lo bisa jamin gak kalo orang yang gaji nya gede plus pangkatnya tinggi itu hidupnya tenang dan hartanya berkah? Gak usah jauh-jauh deh, contohnya udah banyak tuh pejabat-pejabat negara yang ketangkep KPK. Gue yakin tujuan mereka buat kerja tuh duniawi banget, gak mikirin akhirat sama sekali. Cuma mikirin sesaat doang, akhirnya mendekam deh di penjara. Sukurinn ! Itu masih hukuman dunia loh, hukuman akhirat nanti gimana ? Who knows. Ya Keleuus tega amat makan duit rakyat, haram kan tuh, gak habis pikir deh gue, emang masih kurang apa ya harta yang mereka punya ? tega-teganya ngambil hak orang, dalam jumlah banyak pula.

Gue pribadi sebenernya milih untuk bekerja, alasannya biar gue bisa berguna bagi orang-orang disekeliling gue, bukan hanya jadi seonggok daging yang punya nama doang atau cuma jadi benalu yang bisanya minta melulu. Dengan bekerja, otomatis gue bisa ngasih kontribusi gue di perusahaan yang nampung gue, gue juga bisa berguna bagi orang tua dan keluarga gue, gue bisa mandiri dan gak tergantung lagi. Jadi otomatis ngurangin beban orang tua baik itu beban pikiran ataupun beban financial. Tapi diluar semua itu, yang terpenting dalam gue memilih pekerjaan adalah pengen nyari pekerjaan yang bisa ngasih gue ketenangan dan keberkahan hidup, makanya gue nyari perusahaan dan jobdesk yang sesuai dengan minat dan bakat gue, yang ngebuat gue berkembang didalamnya karena ketika lo bekerja sesuai dengan keinginan lo maka ide-ide kreatif akan muncul dengan sendirinya. Dan yang gak kalah penting adalah rejeki yang masuk ke rekening gue setiap bulannya itu berkah dan halal. Ketenangan dan keberkahan juga bisa didapet dari perusahaan yang bisa ngebuat gue lebih dekat kepada sang Pencipta, makanya gue pengen dapet kerjaan yang lingkungan, suasana dan orang-orang disekitar ngedukung keinginan gue itu.  Itu aja udah cukup buat gue, karena hoenstly gue bukan orang karir dan gaji oriented.  Semua itu akan meningkat sejalan dengan usaha yang kita lakukan. Sejauh ini sih gue nyaman dan bersyukur dengan keadaan gue  yg sekarang tapi kalo ada yang lebih baik kenapa gak ?

Terkadang niat kita gak sejalan dengan kenyataan, ada aja kendala yang akhirnya meruntuhkan segala pertahanan yang udah lo buat. Gue gak bermaksud berlagak sok alim bak orang tanpa dosa, gue juga masih dalam tahap belajar. Hidup itu kan buat belajar dari hal-hal yang ada disekeliling lo. Dulu tujuan gue buat bekerja ya gak jauh-jauh dari gaji, gengsi dan karir tapi semakin gue kekeuh buat ngejar, semua itu semakin jauh, gak tau kenapa, tapi sekarang semakin jelas alasannya kenapa, ya karena niat gue itu duniawi banget ! gue salah dan sadar dengan sendirinya seiring dengan berjalannya waktu. Kalo emang niat lo baik, maka Allah akan memberikan hasil yang baik pula. Sekarang gue udah buang jauh-jauh niat itu. Semoga aja gue tetep istiqomah dengan niat baru gue yang sekarang.


Jakarta,

6 Januari 2014



*lagi bersih-bersih folder dan nemu tulisan ini. ini tulisan ditulis tahun 2014, saat itu gue baru lulus, lagi euphoria banget jadi pekerja kantoran, trus lagi semangat-semangat nya nulis tapi cuma disimpen terus di folder laptop dan FD dan selalu lupa untuk update ke blog*

*picture by google search*
Continue reading Lo Kerja Untuk Apa sih ?

Tuesday, June 13, 2017

Mencoba untuk Konsisten

konsisten ?
apa itu konsisten ?

Menurut KBBI arti konsisten itu adalah konsisten/kon·sis·ten/ /konsistén/ a 1 tetap (tidak berubah-ubah); taat asas; ajek; 2 selaras; sesuai:

Menurut pemahaman gue konsisten itu adalah sesuatu yang dilakukan terus menenerus sesuai dengan pola nya, tidak naik dan tidak turun, atau bahasa lainnya istiqomah

Jadi ceritanya gue abis intip-intip blog orang lain yang udah tenar, yang kolom komentarnya udah banyak dan yang bacanya juga udah pasti banyak (yaiyalah). Gue intip blog nya dari jaman 2010 jaman dia belum terkenal dan gue menemukan sesuatu yang membuat gue mulai berpikir dalam hati "Hebat ya ini orang, konsisten banget nulis di blog nya, tiap bulan pasti ada, minimal 1 artikel dan selama 6 tahun konsisten tiap bulan pasti ada, tulisan random sekalipun dan sekarang hasilnya sekarang tulisan dia udah oke banget"

Sama hal nya dengan para Hafidz dan Hafidzah yang itu pasti hasil dari ke-konsisten-an mereka dengan menghafal  minimal 1 ayat tiap hari hingga menghasilkan sesuatu yang luar biasa yaitu bisa menghafal 30 Juz Al-Quran. "kenapa mereka bisa ? kenapa gue engga? " pikiran itu semakin berputar-putar di otak gue yang ngebuat gue ngerasa semakin terkekan.

Buat gue pribadi, menjadi konsisten itu Susah. Entah kenapa, gue sendiri juga masih belum menemukan alasan kenpa gue susah banget untuk konsisten, mungkin karena gue kurang bisa me manage ritme diri gue sendiri atau gue kurang bisa me motivasi diri gue sendiri. Pernah gue waktu kuliah coba konsisten untuk nulis blog minimal sebulan sekali, tapi cuma bertahan dua tahun setelah gue punya kesibukan baru gue mulai lupa dengan janji ke-konsisten-an gue itu. Pernah juga dalam satu bulan gue nulis sampe 10 tulisan setelahnya berbulan-bulan libur nulis. hufffftttt..

Gue bisa simpulkan mungkin ke konsistenan itu harus dilatih, harus dilakukan dengan tujuan yang jelas dengan motivasi yang kuat sehingga lo bisa break to the limit, jadi lo gak  bakal cepat menyerah dan pasrah. Percaya aja suatu hari hasil ke-konsisten-an lo akan jadi sesuatu yang berharga dan berguna, minimal buat lo sendiri, entah itu kapan, poin penting nya adalah yang penting lo sudah berikan Best Effort. Semoga mulai saat ini gue bisa jadi orang yang bisa lebih konsisten yaaaa.... aamin :D

"If you keep doing, you'll get there"





Jakarta,14 Juni 2017





Continue reading Mencoba untuk Konsisten

Monday, March 13, 2017

, , , , , , , , , ,

Cirebon Punya Cerita

Jumat, 27 januari 2017

Setelah sekian lama gue tinggal di Jakarta (gak lama banget juga sih, baru 3 tahun) ini kali pertama gue menginjakkan kaki di stasiun Gambir, hahaha. Norak ya. Iya. Secara gak pernah naek kereta keluar kota lagi sejak tinggal di Jakarta dan gambir itu gak di bukan stasiun perhentian KRL.

Suasana stasiun gambir malam itu padet dan rame, gue sibuk liat sekeliling (saking noraknya) mengamati sekeliling dan berkata "oh gini yaa ternyata stasiun gambir ituu". Hampir mirip dengan stasiun kereta lainnya cuma pemandangannya aja yang berbeda, dimana-mana yang keliatan orang-orang yang lalu lalang bawa barang bawaan yang besar, entah itu tas ransel atau tas jinjing. Gambir itu katanya juga stasiun yang elit karena tempat pemberangkatan kelas eksekutif aja.

Pukul 19.40 kita berangkat menuju stasiun cirebon dengan naik kereta tegal bahari dan sampe di cirebon sekitar pukul 23.00 langsung menuju penginapan yang jaraknya bisa dijangkau dengan jalan kaki.

welcome to Cirebon
By : Ivan
Sampe di penginapan kita beres-beres, mandi, sholat dan langsung keluar lagi mencari tujuan kuliner yang pertama yaitu : Bubur Sop. Agak aneh juga kenapa ini bubur dijualnya malem hari, karena setau gue di Jakarta yang namanya bubur itu dijual pagi hari, sebagai salah satu menu sarapan. Rasa bubur sop itu sama seperti kebanyakan bubur yang dijual di jakarta bedanya adalah kuah nya kuah bakso dan bisa dikasih additional bakso juga, uniknya yang jual merangkap jual bakso juga. Suasana cirebon tengah malam hari sepi, sepanjang jalan dari stasiun sampai ke alun-alun kendaraan yang lewat bisa di hitung dengan jari. 


Besoknya agenda kita adalah kuliner, yap. Memang cirebon terkenal dengan banyak kuliner yang dapat memanjakan lidah para wisatawan. first stop kita pagi ini adalah sarapan nasi jamblang Ibu Nur. semacam warteg gitu tapi dengan menu khas yang berbeda dan pasti enak! salah satu menu yang enak adalah cumi saus itam, penyajiannya sebenernya tidak terlalu menarik karena warnanya itam tapi ternyata rasanya diluar dugaan, so delicious.
Nasi Jamblang
by : Ivan
Setelah kita kenyang sarapan nasi jamblang, kita mulai petualangan menuju Taman Sari Goa Sunyaragi sekitar pukul 09.00. Suasana masih pagi dan pengunjung masih sedikit membuat kita bisa berleluasa menjelajahi setiap sudut goa sunyaragi dan foto-foto tanpa harus rebutan atau antri. Konon katanya dulu kompleks goa tersebut dikelilingi oleh sebuah danau yaitu Danau Jati.
By : Mas Rizki
By : Mas Rizki
By : Ivan
Setelah puas dan lelah mengelilingi taman sari sunyaragi, kita menuju tempat wisata kedua yaitu Keraton Kasepuhan. Keraton kasepuhan adalah kerjaan islam tempat para pendiri cirebon bertahta, disinilah pusat pemerintaan Kasultanan Cirebon berdiri. Keraton kasepuhan memiliki museum yang cukup lengkap dimana didalamnya tedapat banyak benda pusaka bersejarah yang masih terawat dengan baik, salah satunya yang paling gue inget adalah kereta Singa Barong yang merupakan kereta kencana Sunan Gunung Jati. Berdasarkan penelitian asal belanda, kereta kencana singabarong merupakan kendaraan tercanggih, tercantik dan terantik pada zaman tersebut. (WOW) kalo dibandingin dengan jaman sekarang itu setara dengan apa ya ?.hmmm.. Selama di keraton kasepuhan kita ditemani oleh salah satu guide yang sekaligus penjaga keraton untuk menjelaskan setiap titik yang kita kunjungi. Di keraton juga ada air sumur yang katanya bisa membuat awet muda, rasa airnya segar bisa diminum dan dijadikan air wudhu.

Kereta Kencana Singa Barong
By : Mas rizki

Menjelang siang kita menuju destinasi berikut nya yaitu Mesjid agung cirebon, yang lokasinya gak jauh dari keraton kasepuhan. Mesjid ini dibangun oleh Sunan Gunung Jati. Uniknya, mesjid ini tidak ada kubahnya, katanya sih kubahnya pindah ke mesjid agung banten yang sekarang punya dua kubah.

Perjalanan dilanjutkan ke Rumah Kerang multidimensi yang lokasinya cukup jauh dari kota, sekitar 20-30 menit. Rumah kerang ini di dalamnya super duper mewah dan elit menurut gue karena semua isi di dalemnya kaya akan kerajinan yang cantik nan rupawan, berasa berada di negeri dongeng. karena harganya tidak cukup terjangkau jadi kita di dalam cuma foto-foto aja karena semua sudut ruangannya intagramable Ahaha.

Rumah Kerang

Rumah Kerang
Rumah Kerang
Waktu sudah menunjukkan pukul 13.00 wib, yang artinya waktunya makan siang, menu makan siang kita kali ini adalah Empal Gentong dan Sate Kambing Muda, Its like a heaven, the taste was very delicious ! Dalam waktu hitungan menit menu empal gentong, sate kambing muda dan tahu gejrot lenyap tak bersisa karena kita semua udah kelaperan banget.


Tahu Gejrot
  
Sate Kambing Muda

Empal Gentong

nasi lengko yang kita makan di perjalanan kereta pulang
Selesai makan saatnya kita manfaatkan waktu yang tersisa untuk beli oleh2, ada tiga spot yang kita datangi yang pertama itu gue lupa, yang kedua batik trusmi dan yang ketiga tempat beli oleh2 makanan dan gue juga lupa, hahahaa. yang paling rekomended sih emang batik trusmi karena emang besar, lengkap dan murah. Pengunjungnya nya juga rame banget.

Setelah berburu oleh-oleh akhirnya sampai juga di penghujung waktu kita di cirebon, kereta kepulangan kita yaitu pukul 6 an Sore . Karena waktunya mepet kita beli nasi lengko untuk dimakan di kereta. nasi lengko itu isinya irisan timun, taoge, daun bawang, irisan tempe, trus disiram oleh bumbu kacang yang lumayan pedas serta taburan bawang goreng dan irisan daun kucai, sebenernya perpaduan nya biasa aja cuma yang bikin khas dan enak itu bumbu kacang nya kali ya.

One Day One Night in Cirebon, sangat memorable. Thankyou Cirebon !!

Thank you Cirebon, see you next time...














Continue reading Cirebon Punya Cerita