Awal dinyatakan Indonesia darurat pandemi sekitar bulan februari gue masih mencoba tetep kalem dan terus berpikir positif tentang keadaan akan membaik dalam waktu cepat. Gue bahkan ga pernah kepikiran bahwa Indonesia akan ada di titik ini, titik krisis yang hancur secara ekonomi dan mental.
Gue terlambat untuk menyadari bahwa krisis ini di depan mata, mungkin karena status gue sebagai pegawai negeri yang ga ngebuat perubahan yang drastis dari sisi ekonomi, bagi gue saat itu gue hanya berusaha untuk mengurangi penyebaran covid dengan segala anjuran pemerintah untuk tetap dirumah aja, cuci tangan dan sosial distancing. Ternyata di sisi lain untuk pegawai swasta dan wirausaha mereka lebih awal menyadari krisis ini, mereka bukan hanya berusaha menghindari virus covid tapi juga menghindari kesulitan ekonomi. Jujur gue bukan ga bersyukur, gimana pun semua sektor berpengaruh untuk keberlangsungan ekonomi indonesia. Jika satu sektor lumpuh, pemerintahan juga yang akan bertanggung jawab, status gue sebagai pegawai negeri juga terancam, Bahkan semua anggaran instansi gue dipotong habis untuk penanggulangan covid. Disini semua posisi akan sama, apapun pekerjaannya. pasti akan merasa insecure sampe kapan ini bakal berakhir dan setelah ini apa kita bakal bisa bangkit setidaknya kembali ke posisi semula ?
Banyak hal yang menjadi pertanyaan dikepala gue, sejak saat covid muncul dinegara lain sampai saat ini, yang ngebuat gue semakin banyak melihat, membaca dan memahami. Waloupun kadang apa yang gue baca belum tentu sesuai dengan kenyataannya, karena untuk saat ini untuk bersikap bodo amat itu adalah hal yang egois. Kita harus aware dengan segala isu, mulai dari kesehatan, politik sampai konspirasi, gue coba serap informasinya. Apapun isunya setidaknya kita bisa mengedukasi mulai dari lingkungan terkecil.
Memasuki bulan kedua WFH (work from home), semakin banyak webinar, artikel dan pelatihan yang mengajak masyarakat untuk bijak mengelola keuangan, baik untuk konsumtif investasi dan tabungan. Gue salah satu yang concern dari segi ekonomi ini, melihat banyaknya kasus PHK, bangkrut dan kesulitan ekonomi yang lain, ngebuat gue semakin insecured. Kalaupun mungkin ini ga akan terjadi di gue, mungkin akan terjadi di orang-orang yang gue kenal. Itulah pentingnya kita punya ilmu financial management.
Disaat saat seperti ini kita semakin paham, pentingnya nabung, pentingnya investasi, pentingnya menghindari hutang konsumtif, pentingnya sedekah. Belum terlambat untuk kita aware dengan hal-hal kayak gini.
Dan yang paling penting diantara semuanya berserah kepada Allah diiringi ikhtiar, sebaik-baiknya penolong adalah Allah swt, sesuai janji Nya : " Inna ma'al usri yusro (sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan)"
Semoga krisis ini segera berakhir, semoga covid19 segera menghilang dari muka bumi ini. se segera mungkin, semoga kita tetap strugle menghadapi krisis ini sampai akhir.. aaamiin
photonya ga nyambung gapapa lah ya, ini menandakan lagi kepengen banget liburan |