Hari ini pertama kalinya saya kembali
menggunakan jasa angkutan Commuter Line
setelah peristiwa kecelakaan Commuter
Line dengan truk tangki Pertamina yang merengggut nyawa kurang lebih 9
orang di daerah Bintaro beberapa waktu yang lalu. Ada perasaan yang berbeda
dari biasanya, entah ini sugesti atau apa nama nya. Kebetulan saya berada di
gerbong pertama, gerbong yang pada peristiwa bintaro itu mengalami kecelakaan
yang paling parah. Saya mengamati keadaan sekitar, tak ada yang berbeda,
pemandangan seperti angkutan umum pada umumnya, para penumpang sibuk dengan
kegiatannya masing-masing. Namun pandangan saya tiba-tiba tertuju pada
seseorang, sesorang yang sedang sibuk mengemudikan commuter line dengan dibantu dua orang rekannya, seseorang yang
profesinya akhir-akhir ini sedang booming
dibicarakan di berbagai media karena rekan seprofesinya telah berupaya
menyelamatkan para penumpang commuter
line dan mengesampingkan keselamatannya sendiri dalam bertugas. Seseorang
itu berprofesi sebagai Masinis. Sebelum peristiwa itu jujur saja saya tidak pernah melihat ke area kerja masinis apalagi sampai memperhatikan, padahal masinis mempunyai peranan penting dalam kegiatan saya akhir-akhir ini, masinis sangat berjasa mengantarkan saya menelusuri kota Jakarta beberapa bulan terakhir.
Perasaan berbeda kembali saya rasakan ketika
saya mengamati kegiatan masinis itu. Pikiran saya mengawang dan membayangkan
bagaimana kronologis peristiwa itu terjadi. Berdasarkan informasi yang saya
baca dan lihat dari berbagai sumber, dimana sesaat sebelum kejadian naas itu seorang
berprofesi sebagai teknisi masuk ke gerbong pertama kemudian mengatakan agar
penumpang segera mundur karena kereta akan menabrak truk tangki pertamina namun
kemudian dia masuk lagi ke dalam dan bersama masinis serta rekannya
mengupayakan pengereman normal agar seluruh gerbong kereta tidak terguling jika
dilakukan pengereman secara mendadak. Perbuatan
yang sangat mulia yang dilakukan di akhir hayatnya, perbuatan yang belum tentu dilakukan orang lain ketika berada di posisi yang sama.
Dalam kehidupan sehari-hari terkadang kita
sering tidak menyadari bahwa setiap profesi itu punya peranan nya
masing-masing. Tukang sampah sekalipun punya peran dalam kehidupan kita,
bayangkan jika tidak ada profesi tukang sampah di dunia ini ?? betapa kotornya
lingkungan sekitar kita. Begitu juga dengan profesi yang lainnya seperti Officeboy, satpam, supir angkot, PRT dan
lain-lain. Terkadang kita dengan mudahnya mengganggap profesi seseorang rendah
padahal jika orang itu tidak ada belum tentu kita bisa melakukan pekerjaan itu
sendiri. Jadi, sudah seharusnya kita
menghargai orang yang bekerja dibidangnya tanpa melihat atau memandang tinggi
rendah pangkatnya ataupun besar kecil gaji orang tersebut. Sudah selayaknya pula ketika kita
melakukan interaksi dengan pekerja lain diluar profesi kita bersikap baik atau
sekedar mengucapkan terima kasih dan tersenyum sehingga akan terjadi interaksi yang menyenangkan
dalam kehidupan kita. Semoga apapun profesi yang sedang kita jalani sekarang dapat memberi arti bagi orang-orang disekitar kita.
http://img.carapedia.com/images/article/profesi.jpg |
Hanya sebuah tulisan dari blogger amatir
Ditulis di Jakarta
Selasa, 17 Desember 2013 Pukul 12. 45
0 comments:
Post a Comment
Silahkan tinggalkan jejak anda :)